Rabu, 05 Desember 2007

makalah KGI jkt 2007



PRAKTEK COOPERATIVE LEARNING
DALAM MEMOTIVASI BELAJAR MENGAJAR SISWA DAN GURU
( SEBUAH STUDY DI SMA NEGERI 5 BUKITTINGGI )

Djuni Sefra (disajikan dalam Kongres Guru Indonesia )
Balai Kartini Jakarta 27 dan 28 November 2007

Abstrak :Cooperative learning is one way how to motivate teacher
and student in teaching and learning process at SMA Negeri 5
Bukittinggi it done by studying in groups. Techniques done in this
way are very various. At first teacher should design suitable tech-
nique in accordance with material being taught. Then teacher should
create various learning situation as well. By doing so it is hoped
that the student will be motivated. And learning situation will be
interesting. Beside that, the result of students learning will be better
and better.
Key word : Cooperative learning improves learning motivation at
SMA Negeri 5 Bukittinggi .


PENDAHULUAN

Guru dituntut sebagai agen pembelajaran yang mampu berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi siswa. Guru diyakini sebagai salah satu faktor dominan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai hasil proses pembelajaran.
Masalah yang berkaitan dengan guru dalam proses pembelajaran biasanya berkesan pada persoalan kurang memadainya kualifikasi dan kemampuan guru, rendahnya komitmen guru, rendahnya motivasi dan kinerja guru, tidak tepatnya metode yang digunakan dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan tidak cocoknya teknik yang digunakan guru dalam meningkatkan motivasi siswa serta kurangnya persiapan guru dalam mengajar.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, dibutuhkan kemampuan mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode dan teknik yang bervariasi. Kemampuan memilih metode dan teknik yang tepat dalam PBM akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Dengan menguasai kemampuan mengelola pembelajaran melalui teknik yang baik guru akan mampu memberikan solusi terhadap berbagai kesulitan
yang dihadapi siswa. Faktor kemampuan menggunakan teknik yang efektif dalam pembelajaran hendaknya menjadi pertimbangan utama bagi guru dalam persiapan PBM.
Fenomena yang dialami guru berkaitan dengan teknik pembelajaran adalah kurang kreatifnya guru dalam memilih serta menciptakan teknik-teknik pembelajaran yang
terbaharukan untuk meningkatkan motifasi belajar siswa. Semua teknik pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan, misalnya penggunaan teknik ceramah, kelemahannya antara lain, siswa kurang kreatif, banyak diam, kurang bertanya, mengantuk. Berdasarkan fenomena tersebut penulis ingin memperkenalkan dan meneliti salah satu teknik pembelajaran sebagai alternatif bagi guru dalam memilih teknik pembelajaran. Teknik tersebut adalah “Cooperative learning”
Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasi berbagai permasalahan. diantaranya : 1. Motivasi siswa sangat kurang dalam proses belajar mengajar, 2. Kurang kreatifnya siswa dalam mengemukakan ide atau pendapat 3. Selama proses belajar mengajar,interaksi antar siswa belum terlihat , 4. Belum tergambar kepercayaan diri dan menghargai pendapat orang lain, 5. Siswa kurang menguasai materi pelajaran, sehingga tingkat keberhasilan siswa juga rendah.
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang tersembunyi didalam diri seseorang yang mendorong untuk berbuat dengan cara tertentu. Donnelly, Gibson dan Ivan Cevich ( 1995 : 302 ) menyatakan bahwa motivasi sebagai dorongan untuk menciptakan kondisi yang menggambarkan tentang kehendak,harapan, keinginan, dorongan dan langkah-langkah.
Senada dengan pendapat tersebut Weihrich dan Koontz (1998 : 462 ) mengemukakan bahwa motivasi adalah semua bentuk dorongan yang menggerakkan segala langkah atau cara, keinginan, kebutuhan, harapan, kehendak.
Menurut Stephen ( 1992 : 45) motivasi adalah keinginan seseorang untuk melakukan suatu dengan menggunakan kemampuan yang ada untuk memuaskan kebutuhan.
Dalam proses pembelajaran, kita butuh pengajaran yang berbeda, karena individu (siswa) yang kita hadapi mempunyai banyak perbedaan, diantaranya : ( Ee. Jessie. 2006 )
Different Learning Styles(Perbedaan gaya belajar), 2.MultipleIntelligence(Tingkat intelegensi berbeda, 3. Different Ability Levels( Tingkat kemampuan berbeda), 4. Different Interests ( minat berbeda), 5. Different Readines ( Kesiapan belajar berbeda)

8 jenis multiple intilegensi :
1. Verbal linguistic : Membangun kemampuan dengan membaca, mendengar, menulis,
dan berbicara.
2. Logical metematical : Menyususun informasi yang diperoleh melalui logika, berfikir
abstrak dan focus pada kelompok dan pola tertentu.
3. Visual-Spatial : Bekerja melalui visualisasi dan melibatkan warna, tempat, media,
misalnya bekerja sendiri, menggambar kartun dsb.
4. Musical – Rhytmic : Peka terhadap irama, sajak dan musik.
5. Interpersonal : Lebih senang membentuk kelompok belajar, interaksi sosial, ber-
Tukar pikiran dll.
6. Intrapersonal : Lebih senang membuat jurnal, senang bekerja sendiri
7. Naturalistik : Terbiasa dengan alam, menyukai pola tertentu dll.
8. Bodily Kenesthetic : Lebih suka menggunakan pemikiran, fisik,bergerak dll.


----------------


Cooperative learning

Salah satu strategi yang bisa dilaksanakan dalam pembelajaran adalah teknik Cooperative Learning. Menurut, Dr.Spenser Kagan Ouline Magazine, Fall, 1998. Cooperative Learning bisa dilakukan untuk segala tingkatan mulai siswa sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Keuntungan Cooperative Learning adalah :
• Untuk mendapatkan sosial skill
• Menambah tingkatan sosial
• Siswa merasa diri lebih baik dan lebih menyukai sekolah
• Guru memberikan media untuk kesuksesan siswa disekolah dan masyarakat
Cooperative Learning erat hubungannya dengan multiple intelligensi, diantaranya dalam :
1. Strategi Pengajaran
Cooperative Learning dapat diimplementasikan kedalam pelajaran apa saja. Misalnya dapat digunakan dalam revieu, teknik Marry Go Round, Showdown, Mind Map (peta pikiran).
Dalam Cooperative Learning dapat mengidentifikasikan strategi tertentu, berbagi informasi, membangun kemampuan berkomunikasi, membuat kelompok dan mengaktifkan kelas (siswa).
2. Menyenangi Perbedaan
Dalam pembelajaran tradisional guru mengharapkan kehomogenan, semakin besar berbedaan kemampuan siswa semakin sulitlah pekerjaan guru. Dalam kelas yang heterogen guru dihadapkan kepada dilema, apakah dia harus mengajar siswa yang berkemampuan tinggi dan mengabaikan siswa yang kemampuan rendah atau sebaliknya.Cooperative Learning berdasarkan asumsi ke heterogenan, jika setiap orang dalam kelompok punya kemampuan yang sama, tentu siswa tidak bisa mendapatkan dari kawannya. Dalam kelompok saling membutuhkan, tidak ada yang lebih pintar dari yang lain.
3. Hubungan kecerdasan individu dengan kemampuan bekerja sama
Kemampuan individu bisa dihasilkan dengan Cooperative Learning. Siswa yang punya kemampuan lebih, menyukai akademik, suka belajar sendiri, dan tingkatan sosialnya biasanya kurang, sekarang bagaimana cara guru untuk menarik siswa yang seperti itu ke dalam Cooperative Learning.

Cooperative Learning dan Multiple Intelligences kalau digabungkan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia pendidikan. Menurut, Dr,Spenser Kagan, Kagan Ouline Magazine, Fall, 1998 ada 6 konsep dalam Cooperative Learning dan 4 prinsip dasar :
1. Teams (kelompok)
Kelompok yang ideal terdiri dari 4 orang siswa, dengan kelompok kecil ini siswa lebih aktif, ada tiga tipe dari kelompok siswa yaitu :
a. Heterogen
b. Homogen
c. Random (acak)
2. Will (keinginan)
Supaya Cooperative Learning sukses, siswa harus ada keinginan untuk bekerja sama dalam kelompok
3. Management (pengaturan)
Guru harus menyediakan media pembelajaran, membangun kelas yang kondusif, dan menciptakan kebersamaan.
4. Skills (keahlian)
Supaya siswa bisa bekerja sama secara efektif mereka membutuhkan beberapa kemampuan sosial misalnya, mendengar, menyelesaikan permasalahan, mengajarkan keahlian. Ada 4 cara yang harus dimiliki guru untuk mengajarkan sosial skill :
a. Ada aturan
b. Strategi bekerja sama
c. Peragaan
d. Refleksi dan merencanakan
5. Basic Principles (prinsip dasar)
a. Positive Interdependence, adanya saling ketergantungan dan saling
menguntungkan (mutualisme)
b Individual Accountability, masing-masing individu dalam kelompok saling
membutuhkan.
c.Equal Participation, semua anggota kelompok berpartisipasi yang sama dalam
kelompoknya.
d Simultaneous Interaction, misalnya dalam satu kali interaksi berapa persen siswa
yang aktif.
6. Co-op Strategies
Strategi Cooperative Learning menunjukkan bagaimana siswa berintegrasi terhadap permasalahan yang akan dibicarakan strategi dirancang untuk tujuan yang berbeda.
Strategi Cooperative Learning ini akan berhasil dengan menerapkan PIES (nomor 5) dan bisa digunakan untuk membentuk kelompok, menimbulkan keinginan, kemajuan dan mengarahkan sosial skill.
Menurut Slavin, 1987, Johnson & Johnson, 1989 dalam makalah Dr. Jessie, Ee sebagai trainer Sampoerna Foundation, Cooperative Learning dapat :
 Meningkatkan pembelajaran yang positif
 Memaksimalkan waktu
 Meningkatkan proses belajar mengajar yang mantap
 Meningkatkan pemikiran yang kreatif dan kritis
 Mengurangi kecemasan bagi siswa yang kurang mampu menerima pelajaran


---------------


IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING
DI SMA NEGERI 5 BUKITTINGGI

Salah satu materi pelatihan yang diberikan oleh Sampoerna Fundation kepada guru-guru SMA Negeri 5 Bukittinggi adalah Cooperative Learning. Penerapannya yang telah dilaksanakan oleh guru-guru mata pelajaran antara lain :

1. Teknik “ Marry Go Round “

Pertama kali siswa dibagi atas 8 kelompok dengan cara 4 jempol kanan (siswa terserah memilih kelompok). Masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi yang akan dibahas. Sebelumnya guru telah mempersipkan 8 pertanyaan yang sesuai dengan indikator (satu buah karton dibuat satu pertanyaan). Setiap kelompok diberikan spidol yang berbeda warnanya. Kertas karton yang sudah ada pertanyaan ditempel di dinding kelas (depan, samping, belakang) dengan jarak tertentu. Setiap kelompok berdiri dikertas masing-masing. Guru menentukan waktu untuk memulai menulis. Siswa cukup mengisi satu jawaban dengan waktu yang ditentukan guru. Seterusnya tiap kelompok bergilir mengisi jawaban menurut arah jarum jam, dan begitu seterusnya. Akhir semua kegiatan diadakan diskusi kelas dan tanya jawab, dengan bimbingan guru.Selama proses pembelajaran berlansung guru mengambil nilai rubric yang telah disediakan. Teknik Marry Go Round ini telah pemakalah teliti ( Penelitian Tindakan Kelas ) pada mata pelajaran biologi materi Bioteknologi di kelas XII semester 6. (Hasil penelitian tindakan kelas terlampir)

2. Teknik Numbered Heads Together ( Spencer Kagan, 1992 )
Langkah-langkah :
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya / mengetahui jawabannya
d.Guru memanggil salah satu nomor siswa, nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja
sama mereka
e. Tanggapan dari teman yang lain
f. Guru menunjuk nomor yang lain


g. Diskusi kelas dan mengambil kesimpulan
teknik ini telah dilaksanakan oleh guru mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS

3. Teknik Cooperative Script ( Dansereau Cs )
Model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan meng-
Ikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah :
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan
b. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide
pokok dalam ringkasan. Sementara pendengar :
- Menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
- Membantu mengingat,menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya
serta lakukan seperti diatas
f. Siswa bersama guru mengambil kesimpulan
Teknik ini telah dicobakan oleh guru Bahasa Inggris yang mengajar di kelas XII IPA

4.Teknik Student Teams-Achievement Divisions (STAD) oleh Slavin, 1995
Langkah-langkah :
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
b. Guru menyajikan materi
c. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok,
anggota yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai anggota
dalam kelompok itu mengerti
d. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu
e. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan
teknik ini telah dicobakan oleh guru mata pelajaran sosiologi di kelas XI IPS

5. Jigsaw ( model tim ahli ) oleh Aronson, Blaney, Stephen, Sikes and Snap.
Langkah-langkah :
a. Siswa dikelompokkan kedalam 4 anggota tim
b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
c. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari / sub bab yang sama bertemu
dalam kelompok yang baru ( kelompok ahli ) untuk mendiskusikan sub bab mereka
d. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan ber-
gentian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Teknik ini sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika, ekonomi akuntansi
dll. Masih ada model pembelajaran yang efektif yang sudah dicobakan oleh guru-guru
di SMA Negeri 5 Bukittinggi selain yang telah diuraikan diatas diantaranya :
- Mind Mapping -Make- a Match
- Debate - Role Playing
- Snowball Throwing - dll
Modifikasi dari teknik-teknik diatas, hasil kreasi guru-guru di SMA Negeri 5 Bukittinggi
antara lain : Lacak angka, puzzle, shoot games, bermain peran,berbalas pantun dll.

----------------------

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian diatas, penggunaan teknik Cooperative Learning dapat memotivasi siswa
dalam proses pembelajaran,hal ini dapat kita lihat dari angket dan kumpulan refleksi siswa,
umumnya siswa menyukai pembelajaran demgan cara ini. Guru tentu berusaha mencari alternatif model pembelajaran yang lain ( Cooperative Learning ).
Pembelajaran berkelompok dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam membahas soal-soal yang membutuhkan analisa, siswa lebih aktif dan dapat menuangkan ide-ide segar
untuk kemajuan kelompoknya. Cooperative Learningdapat meningkatkan interaksi dalam grup/kelompok dan meningkatkan kemampuan sosial, karena siswa dalam kelompok saling berbagi, meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan.Teknik ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa, misalnya siswa yang pendiam atau yang agak kurang kemampuannya biasanya cemas dan ragu mengeluarkan pendapat, tetapi dengan teknik ini mereka lebih berani, sebaliknya yang punya kemampuan lebih, bias menghargai pendapat temannya.
Disarankan kepada guru mata pelajaran untuk mencoba menerapkan Cooperative
Learning dengan memilih beberapa teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan materi
pelajaran. Memilih teknik yang tepat, dan menemukan inovasi-inovasi terkini, diharapkan peserta didik semakin termotivasi dan antusias menerima pelajaran, yang pada akhirnya menuju kepada hal orientasi sasaran dan kesadaran terhadap potensi yang dimiliki.



DAFTAR PUSTAKA


Arikunto Suharsimi, Suharjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Camphell A Neil, Reece B Jane dan Michel G Lawrence. 2000. Biologi 1. California : Erlangga
Ee Jessie. 2006. Understanding Learners Differences. Singapura : Nanyang Institute of Education
Hamalik Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Kagan Spencer. 1999. Cooperative Learning and Multiple Intelligences – What are the Connection. http : //www.kaganonline.com/kaganclub/freearticles. Html
Purnama Dewi, Astuti, Karmadibrata Padmi, Ernawati, Adnan, Saputra Irwan. 2006. Biologi SMA 3. Jakarta : Widya Utama
Shadiq Fadjar. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : PPPG
Wong Patricia. 2006. Model of 4 Different Learning Styles. Singapura : Nanyang Institute of Education

LAMPIRAN

DATA MINAT DAN MOTIVASI SISWA
TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM %
SIKLUS I

No Uraian Pertanyaan Skala
SL SR JR TP
1. Saya senang mengikuti pelajaran bioteknologi 89,34 10,66 - -
2. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran bioteknologi 96,30 3,7 - -
3. Saya merasa pelajaran bioteknologi sangat bermanfaat 98,00 2,0 - -
4. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu 82.05 17,95 - -
5. Saya berusaha memahami pelajaran bioteknologi 97,06 2.94 - -
6. Saya tanya guru bila ada pelajaran yang tidak jelas 80,00 20,00 - -
7. Saya selalu mengerjakan soal-soal latihan dirumah 96,17 3,87 - -
8. Saya selalu mendiskusikan materi pelajaran bioteknologi dengan teman 80,45 19,55 - -
9. Saya berusaha memiliki buku pelajaran bioteknologi 97,01 2,99 - -
10. Saya berusaha mencari bahan pelajaran bioteknologi di perpustakaan 85,10 14,90 - -

Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
JR : Jarang
TP : Tak Pernah


DATA RESPON SISWA TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

No Pertanyaan Senang
(%) Tidak Senang
(%)
1. Bagaimana perasaan anda selama mengikuti kegiatan pembelajaran ini ? 90,25 9,75
2. Bagaimana perasaan anda terhadap :
a. Materi pelajaran ?
b. Buku siswa ?
c. Evaluasi / kuis ?
d. Suasana belajaar di kelas ?
e. Cara penyajian materi oleh guru ?
93,62
90,25
87,05
83,17
91,89
6,38
9,75
12,95
16,83
8,11



No Pertanyaan Senang
(%) Tidak Senang
(%)
1. Bagaimana tanggapan anda jika pokok bahasan selanjutnya menggunakan pembelajaran seperti ini ? Alasan :
90,06
9,94
2. Bagaimana pendapat anda jika semua mata pelajaran diajarkan dengan menggunakan pembelajaran seperti ini ?
Alasan :
83,24
16,76


MINAT DAN MOTIVASI SISWA
TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM %
SIKLUS II

No Uraian Pertanyaan Skala
SL SR JR TP
1. Saya senang mengikuti pelajaran bioteknologi 94,44 5,66 - -
2. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran bioteknologi 100 - - -
3. Saya merasa pelajaran bioteknologi sangat bermanfaat 100 - - -
4. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu 83,33 16,67 - -
5. Saya berusaha memahami pelajaran bioteknologi 100 - - -
6. Saya tanya guru bila ada pelajaran yang tidak jelas 80,55 19,45 - -
7. Saya selalu mengerjakan soal-soal latihan dirumah 100 - - -
8. Saya selalu mendiskusikan materi pelajaran bioteknologi dengan teman 85,37 14,63 - -
9. Saya berusaha memiliki buku pelajaran bioteknologi 97,22 2,78 - -
10. Saya berusaha mencari bahan pelajaran bioteknologi di perpustakaan 86,11 13,89 - -

Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
JR : Jarang
TP : Tak Pernah


DATA RESPON SISWA TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

No Pertanyaan Senang
(%) Tidak Senang
(%)
1. Bagaimana perasaan anda selama mengikuti kegiatan pembelajaran ini ? 94,44 5,56
2. Bagaimana perasaan anda terhadap :
i. Materi pelajaran ?
ii. Buku siswa ?
iii. Evaluasi / kuis ?
iv. Suasana belajar di kelas ?
v. Cara penyajian materi oleh guru ?
97,32
91,66
88,88
86,11
97,22
2,78
8,34
11,12
13,89
2,78

No Pertanyaan Senang
(%) Tidak Senang
(%)
1. Bagaimana tanggapan anda jika pokok bahasan selanjutnya menggunakan pembelajaran seperti ini ? Alasan : 91,66 8,34
2. Bagaimana pendapat anda jika semua mata pelajaran diajarkan dengan menggunakan pembelajaran seperti ini ?
Alasan :
84,03
15,97


B.Hasil Penelitian
Tabel 6 : Hasil ulangan harian dengan menggunakan teknik Marry Go Round ( siklus I )
No Nama L/P Nilai Yang Diperoleh Ket
Angka Huruf
1. Adek Dermawan L 7,2 Tujuh koma ,dua Tuntas
2. Afri Dani Setiawan L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
3. Ahmad Arif L 8,0 Delapan koma nol Tuntas
4. Andi Hidayat L 7,0 Tujuh,nol Tuntas
5. Arky Aqsha Brilian L 6,8 Enam koma delapan Tuntas
6. Dia Permata Sari P 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
7. Dian Kemala Sari P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
8. Dwi Kartika Syafitri P 7,11 Tujuh,satu satu Tuntas
9. Eko Saputra L 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
10. Elvira Nur Aulia P 8,0 Delapan koma nol Tuntas
11. Fadly L 7,0 Tujuh,nol Tuntas
12. Febrisa Yunaz P 7,4 Tujuh koma empat Tuntas
13. Helvina P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
14. Hilma Fitri Dewi P 7,1 Tujuh,satu Tuntas
15. Humaidah P 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
16. Ismail Hakim L 6,2 Enam koma dua Tidak Tuntas
17. M. Ridwan L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
18. Marisa Armand P 7,0 Tujuh,nol Tuntas
19. Martha Rina P 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
20. Megy Rianda P 6,9 Enam koma sembilan Tuntas
21. Melisa Fitri P 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
22. Meliza Novita P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
23. Mukhlisah Afriani P 7,2 Tujuh,dua Tuntas
24. Nila Putri Mardela P 8,0 Delapan,nol Tuntas
25. Nina Maulidia P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
26. Radhikalia Ferdana P 7,3 Tujuh koma tiga Tuntas
27. Resi Sevita P 6,5 Enam koma lima TidakTuntas
28. Riri El Islami P 7,1 Tujuh,satu Tuntas
29. Syaiful Hakim L 7,0 Tujuh,nol Tuntas
30. Sari Ratu Rahmat P 6,9 Enam koma sembilan Tuntas
31. Shintani Kharisma P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
32. Trianica Fajri P 6,9 Enam koma sembilan Tuntas
33. Yogi Agazi L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
34. Yolin Ultissia P 6,5 Enam koma lima Tidak Tuntas
Jumlah 241,5 Dua tiga tujuh koma lima


Rata-rata
7,1
Tujuh, satu



Tabel 7 : Hasil ulangan harian menggunakan teknik Marry Go Round ( siklus II )

No Nama L/P Nilai Yang Diperoleh Ket
Angka Huruf
1. Adek Dermawan L 7,8 Tujuh koma delapan Tuntas
2. Afri Dani Setiawan L 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
3. Ahmad Arif L 8,5 Delapan koma lima Tuntas
4. Andi Hidayat L 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
5. Arky Aqsha Brilian L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
6. Dia Permata Sari P 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
7. Dian Kemala Sari P 6,9 Enam koma sembilan Tuntas
8. Dwi Kartika Syafitri P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
9. Eko Saputra L 8.0 Delapan koma nol Tuntas
10. Elvira Nur Aulia P 8,3 Delapan koma tiga Tuntas
11. Fadly L 7,4 Tujuh koma empat Tuntas
12. Febrisa Yunaz P 7,8 Tujuh koma delapan Tuntas
13. Helvina P 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
14. Hilma Fitri Dewi P 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
15. Humaidah P 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
16. Ismail Hakim L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
17. M. Ridwan L 7,6 Tujuh koma enam Tuntas
18. Marisa Armand P 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
19. Martha Rina P 8,1 Delapan koma satu Tuntas
20. Megy Rianda P 7,4 Tujuh koma empat Tuntas
21. Melisa Fitri P 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
22. Meliza Novita P 7,2 Tujuh,koma dua Tuntas
23. Mukhlisah Afriani P 7,7 Tujuh koma tujuh Tuntas
24. Nila Putri Mardela P 8,2 Delapan koma dua Tuntas
25. Nina Maulidia P 7,2 Tujuh koma dua Tuntas
26. Radhikalia Ferdana P 7,6 Tujuh koma enam Tuntas
27. Resi Sevita P 6,8 Enam koma delapan Tuntas
28. Riri El Islami P 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
29. Syaiful Hakim L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
30. Sari Ratu Rahmat P 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
31. Shintani Kharisma P 7,3 Tujuh koma tiga Tuntas
32. Trianica Fajri P 7,5 Tujuh koma lima Tuntas
33. Yogi Agazi L 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
34. Yolin Ultissia P 7,0 Tujuh koma nol Tuntas
Jumlah 260,7 Dua enam nol koma tujuh
Rata-rata 7,66 Tujuh koma enam enams


Analisa data (Hasil penelitian menggunakan teknik “Marry Go Round”)
Berdasarkan hasil ulangan harian Siklus I dan siklus II, ternyata kemampuan anak me
ningkat.Hal ini dapat dilihat dari statistic deskriptif dibawah ini.
1. Descriptive Statistics / C1 ( siklus I )
Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean
C1 34 7.0738 7.0000 7.0603 0.3957 0.0679

Variable Minimum Maximum Q1 Q3
C1 6.2000 8.0000 6.8000 7.2000

2. Descriptive Statistics / C2 ( siklus II )
Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean
C2 34 7.4029 7.3500 7.3767 0.4441 0.0762

Variable Minimum Maximum Q1 Q3
C2 6.8000 8.5000 7.0000 7.6250











































































1 komentar:

Samuel Patra Ritiauw,S.Pd., M.Pd mengatakan...

Ibu, tingkatkan prestasi Ibu,sukses selalu menyertai Ibu.


Salam :
Samuel P Ritiauw
samrit-amq.blogspot.com
samy_patra@yahoo.com